Kamis, 04 April 2013

SEMINAR NASIONAL GERAKAN PEREMPUAN UNTUK INDONESIA Oleh KOPRI PKC PMII Jawa Timur

Media sahabat - Surabaya (Kamis, 4 April 2013 ), seminar nasional gerakan perempuan untuk indonesia Oleh Kopri PKC PMII Jawa timur.  acara yang diadakan di  Room Lantai 3 Graha Pena Surabaya ini dimulai pada jam 12.00 waktu setempat  dengan semua rentetan acara dengan tema “Pendidikan Politik Perempuan dan Masa Depan Demokrasi Indonesia Mengapa Perempuan Harus Berpolitik?”. acara seminar nasional ini, dihadiri oleh perwakilan KOPRI Cabang PMII se Jawa timur, perempuan Cipayung Jatim, OKP/Ormas/LSM di Jatim dan  Mahasiswa Umum/Masyarakat.

adapun tujuan dari acara ini adalah :
  1. Memperkuat capacity building dan partisipasi perempuan dalam isu-isu lokal, nasional dan internasional
  2. Memberikan pemahaman dan menyatukan persepsi tentang demokrasi yang sehat, adil, dan realistis.
  3. Upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai peran, utamanya peran publik.
  4. Menciptakan jaringan kerjasama antara elemen mahasiswa, masyarakat, dan pengambil kebijakan
Kegiatan ini dalam upaya pengembangan pendidikan kritis perempuan, mempunyai makna yang sangat penting untuk memberikan pemahaman dan menyatukan persepsi tentang pentingnya pembangunan demokrasi yang sehat, adil, dan realistis. Dalam kaitannya dengan persoalan yang dihadapi bangsa saat ini, KOPRI ikut ambil bagian baik dalam monitoring maupun penyumbang pikiran bahkan sampai dengan usaha-usaha terjun ke lapangan untuk melakukan kerja-kerja kritis bagi penguatan demokrasi. Ungkap Mbak Atiek, Wanita Cantik Kelahiran Lamongan  yang pada saat ini menjadi  Orang Nomer satu di KOPRI PKC PMII Jawa Timur.

Athik Hidayatul Ummah sebagai  Ketua KOPRI PKC Jawa Timur juga mengungkapkan dalam pidato  pembukaannya bahwa  Menjadi perempuan di tengah masyarakat patriarkhi tidak mudah. Memerlukan serangkaian kegiatan demi melampaui sebuah fase kebebasan, kepemimpinan dan keadilan. Upaya menuju sebuah tatanan kehidupan yang lebih baik terus digulirkan melalui gerakan-gerakan perempuan di semua lini kehidupan, termasuk dalam bidang politik dan konteks pemilihan umum yang dilakukan sebagai mekanisme demokrasi di Indonesia. 

acara ini juga dihadiri Gusti Kanjeng Ratu Hemas (Ratu Kasultanan Jogjakarta / Wakil Ketua DPD RI) sebagai Nara sumber. beliau  mengungkapkan Kesadaran berorganisasi adalah strategi untuk perempuan. Karena di organisasi, kita belajar untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, namun belajar paham kepentingan orang lain untuk kemudian diolah menjadi kepentingan bersama.  Pengalaman ini yang akan berguna sebagai investasi kita terjun dalam dunia politik praktis. beliau menghimbau agar Semua pengurus dan anggota KOPRI PMII untuk mengoptimalkan gerakan dan peranannya pendidikan politik internalnya sebagai generasi muda NU yang lebih progresif berperan menjaga integritas bangsa ini. Kunci perubahan itu sangat potensial dimainkan peranannya oleh perempuan dan anak muda

acara ini juga dihadiri oleh Ibu Khofifah Indar Parawansa, Beliau sebagai Mantan Ketua PB PMII menegaskan dalam pembicaraannya bahwa Kebijakan politik selalu berbeda antara laki-laki dan perempuan dan Tidak ada kekuasaan yang akan diambil jika kita tidak merebutnya. dan Perempuan adalah basis pendidikan. Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika dipersiapkan dengan baik, maka sama halnya mempersiapkan bangsa berakar kebaikan.jadi dipandang Perlu pemetaan potensi dan profesi atau keilmuan perempuan untuk menempati pos-pos penting strategis.

Ana Mu’awanah (DPR RI / Ketua PPKB) juga sebagai nara sumber mengungkapkan dengan nada tegas bahwa Secara struktural, sistem politik telah memberikan afirmasi terhadap perempuan, namun kebijakan dan regulasi ini belum dilaksankan secara konsisten di  tingkat lapangan, baik oleh penyelenggara pemilu maupun partai politik;

Kader perempuan memang melimpah dari tingkat nasional hingga pelosok desa. Namun, secara kualitatif kapasitas dan kompetensi mereka masih harus ditingkatkan agar memiliki daya saing dan dapat “berkompetisi” dalam medan politik dan pengambilan kebijakan publik; dan Potensi pemilih perempuan belum diberdayakan dan dimobilisasi secara maksimal oleh partai politik. Dengan melihat kondisi obyektif perempuan yang masih tertinggal di berbagai bidang, maka diharapkan dengan meningkatnya keterwakilan perempuan sebagai pengambil keputusan, dapat berbanding linier dengan tuntutan akan peningkatan kualiatas hidup perempuan di Indonesia pada umumnya. Sebagai kader bangsa yang akan menerima estafet kepemimpinan Nasional maka PMII Putri harus terus menggelorakan semangat kepemudaan dengan catatan tidak terlampau lama ber-romantika dalam idealisme mahasiswa, namun harus dikontekstualisasikan dengan persoalan-persoalan sosial, kemasyarakatan dan kepemimpinan bangsa masa depan.  ungkap salah satu DPR RI ini pada pembicaraan pada seminar nasional siang tadi.

acara siang tadi cuma sebagian dari rentetan acara yang diadakan oleh KOPRI PKC PMII Jawa Timur, dan masih banyak lagi rentetan acara berikutnya seperti halnya Lokakarya Gerakan Perempuan, Evaluasi Naional kaderisasi dan Gerakan perempuan, sarasehan Perempuan Nahdiyin yang akan diadakan di wisma Bahagia Surabaya mulai pagi besok sampai dan berakhir pada hari minggu 07 April 2013.(@dit/red)

0 komentar:

Posting Komentar