Senin, 23 Desember 2013

Hari Ibu, PMII Putri Bagi-bagi Seribu Bunga

Pamekasan (media sahabat) - Korps PMII Puteri (KOPRI) Pamekasan, bagi-bagikan seribu bunga kepada pengguna jalan, dalam rangka peringati Hari Ibu di sekitar Monumen Arek Lancor, Minggu (22/12/2013) pagi.

Gerimis yang menyelimuti kota Gerbang Salam itu, tidak mengurangi semangat perempuan-perempuan pergerakan untuk merefleksikan sebuah peringatan terhadap peran seorang perempuan dalam keluarganya, baik itu sebagai istri untuk suaminya, ibu untuk anak-anaknya, maupun untuk lingkungan sosialnya.

Ketua Kopri Pamekasan, Zahrotun mengatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengenang perjuangan perempuan di Indonesia. Lebih-lebih bisa dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas bangsa. "Mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini," katanya, saat ditemui.

Zahroh, sapaan akrabnya menambahkan, pada zaman dulu, perempuan berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Serta menggarap berbagai isu tentang persatuan perempuan Nusantara. "Bedanya dengan jaman sekarang, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis untuk perkembangan perempuan, tanpa mengusung kesetaraan jender," imbuhnya.

"Dengan semangat tersebut. Bahkan, Presiden pertama RI, Ir Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini, sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959," terang mahasiswa UIM, Madura tersebut.

Lebih lanjut, Zahroh menjelaskan, dengan itu kita bisa merefleksikan sebagai simbol balas jasa terhadap perempuan-perempuan Indonesia, khusunya di Pamekasan. "Hari Ibu diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu. Berbagai kegiatan dan hadiah diberikan untuk para perempuan atau para ibu, seperti memberikan kado istimewa, bunga, aneka lomba untuk para ibu, atau ada pula yang membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari," jelasnya.

Dari pantauan , anggota Kopri Pamekasan tersebut membagi-bagikan bunga dan selebaran kepada para pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat yang melintas di kawasan alun-alun kota Pamekasan.

Sumber : beritajatim.com

Selasa, 10 Desember 2013

PMII Pamekasan Kecam Tindakan Anarkis Oknum Kepolisian


Pamekasan (media sahabat) - Seringnya aparat kepolisian yang bertindak anarkis terhadap sejumlah aktivis yang melakukan demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia, mendapat kecaman keras dari sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan.

Kecaman tersebut dilakukan oleh PMII Pamekasan, dengan cara melakukan unjuk rasa ke Kantor Polres Pamekasan, Jl Stadion Nomor 81, Selasa (10/12/2013). Meminta pihak kepolisian bertanggungjawab dan mengusut tuntas oknum polisi yang bertindak preman terhadap sejumlah aktivis PMII yang sedang menyuarakan aspirasi.

Sepeti diberitakan sebelumnya, seorang kader PMII di Banyuwangi, ditangkap oleh aparat setempat ketika melakukan aksi demonstrasi, disusul kemudian tindakan anarkis aparat terhadap kader PMII Sampang dan Sumenep, ketika menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Bahkan di antara mereka juga diringkus di Mapolres.

Sehari kemudian, sejumlah aktivis PMII Pamekasan, juga dipukul mundur ke salah satu gudang tembakau di wilayah setempat, ketika mau menghadang kedatangan Presiden ke kota yang memiliki jargon Gerbang Salam.

Yang terbaru dan membuat para aktivis terpancing, salah satu Ketua PB PMII, juga terkena imbas kekerasan aparat ketika menyuarakan aspirasi pada Hari Anti Korupsi di Jakarta, Senin (09/12/2013) kemarin.

"Kami sangat menyayangkan sikap kepolisian yang selama ini kerap kali bertindak premanisme terhadap para aktivis PMII, yang sedang menyuarakan aspirasi rakyat, mulai kasus pemukulan hingga penyekapan yang menimpa ketua pengurus PMII se-Madura saat melakukan unjuk rasa menolak SBY ke Pulau Madura," kata Sidik, Ketua PMII Pamekasan.

Pada aksi tersebut, mahasiswa yang bermaksud melakukan orasi ke Kantor Polres setempat, kembali dihadang oleh petugas kepolisian dengan cara memblokade pengunjuk rasa yang hendak menerobos masuk ke halaman Kantor Polres.

Menanggapi aksi mahasiswa tersebut, Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas insiden tindakan premanisme yang telah dilakukan oknum kepolisian saat melakukan pengamanan terhadap para mahasiswa yang sedang berdemo. "Teman-teman mahasiswa jangan khawatir, kita ini bukan musuh mahasiswa. Silakan anda menyampaikan aspirasinya, sepanjang disampaikan secara baik-baik dan tidak anarkis, pasti kita kawal," katanya.

Puas dengan respon dan jawaban Kapolres Pamekasan, mahasiswa segera membubarkan diri dengan tertib menuju basecame mereka, di Jl Brawijaya, Keluruhan Jungcangcang, Kecamatan Kota.


sumber : beritajatim.com

Tuntut Pemerintahan Bersih Dari Korupsi, PMII Pamekasan Turun Jalan


Pamekasan (media sahabat) - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, menggelar aksi unjuk rasa ke kantor DPRD setempat, Selasa (10/12/2013). Mahasiswa menuntut pemerintahan di wilayah itu agar bersih dari korupsi.

Massa mendatangi kantor wakil rakyat di jalan kabupaten tersebut dengan berjalan kaki sambil melakukan orasi bergantian dari monumen Arek Lancor. Mereka datang dengan membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi kecaman terhadap tindakan kurupsi.

"Korupsi adalah musuh bersama bagi bangsa Indonesia, sehingga kami akan terus berkomitmen untuk mengawal dan memberantas korupsi di Kabupaten Pamekasan. Indonesia saat ini sudah menjadi surga bagi koruptor, sehingga PMII Pamekasan akan terus mengawal berbagai kasus korupsi di Pamekasan," kata Sidik, dalam orasinya.

PMII juga menuntut agar kantor Kepresidenan, Gubernur, Bupati dan DPRD agar bersih dari korupsi. "Kami juga mendesak agar pihak kepolisian, kejaksaan menuntaskan kasus-kasus korupsi dari pusat sampai daerah," imbuhnya.

Bahkan, pihaknya juga meminta tegas kepada pemerintah untuk segera menuntaskan kasus alat kesehatan (Alkes) di RSD Slamet Martodirdjo, serta beberapa kasus korupsi lainnya yang terjadi di Kabupaten Pamekasan.

Menanggapi hal itu, ketua DPRD Pamekasan, Halili mengatakan, pihaknya tetap akan berkomitmen dan berupaya mengantisipasi dan mencegah terjadinya korupsi di Pamekasan. "Kemarin saya di undang oleh BPK dan KPP. Dalam pertemuan itu, dihimbau agar berhati-hati dalam penggunaan anggaran," katanya.

Halili juga mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan hal itu kepada 45 wakil rakyat dari berbagai partai politik yang ada di DPRD Pamekasan. "Saya sudah menyampaikan hal itu kepada seluruh anggota secara resmi, agar seluruh anggota DPRD berhati-hati dalam pelaksaan program dan kegiatan," ungkapnya.

Puas dengan respon wakil rakyat, massa membubarkan diri dari Kantor DPRD dan melanjutkan bergerak menuju Kantor Polres Pamekasan, Jl Stadion No 81, untuk menyampaikan aspirasi terkait pemukulan aparat kepolisian terhadap salah satu ketua mereka di Jakarta, pada demonstrasi memperingati hari Anti Korupsi.

sumber : beritajatim.com

Ketum PB PMII Dipukuli, PMII Pamekasan Ngeluruk Polres


Pamekasan,10/12 (media sahabat- Aktifis PMII Pamekasan, menggelar aksi unjuk rasa ke Mapolres Pamekasan, terkait pemukulan anggota kepolsian terhadap ketua umum pengurus besar (PB) PMII saat melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta beberapa waktu lalu.
Aksi demonstarsi ke Mapolres itu, dilakukan setelah sebelumnya aktifis PMII menggelar aksi ke kantor DPRD Pamekasan guna mendesak agar pengelolaan pemerintahan di Kabupaten Pamekasan bersih dari korupsi.
Selesai menggelar demo di Kantor wakil rakyat itu, aktifis PMII langsung bergerak menuju Mapolres Pamekasan yang terletak di jalan stadion dengan berjalan kaki, sambil berorasi mengutuk tindakan pemukulan yang dilakukan anggota kepolisian terhadap ketua umum PB PMII.
“Ketua umum PB PMII adalah simbol kebesaran organisasi kami, jika ketua kami dipukuli, maka kader PMII di seluruh kabupaten kota se Indonesia tidak akan terima, dan akan melakukan perlawanan,”kata ketua PMII Pamekasan Ahmad Sidik.
Didik sapaan akrabnya juga mendesak agar Kapolri meminta maaf secara terbuka atas insiden pemukulan terhadap ketua organisasinya itu.
“Permintaan kami sederhana, Kapolri harus meminta maaf kepada PMII, pecat anggota polisi yang telah memukul ketua kami, dan jika tidak bisa memenuhi tuntutan kami, Kapolri harus mundur dari jabatannya,” katanya.
Menanggapi tuntutan aktifis PMII, Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman mengatakan, pihaknya akan menyampaikan tuntutan aktifis PMII itu kepada atasannya.
Selain itu Kapolres juga berharap agar hubungan baik yang telah terjalin dengan berbagai pihak, termasuk dengan PMII tidak terganggu karena persoalan tersebut.

sumber : mediamadura.com

4 KM, Kapolres,Wakapolres Jalan Kaki Kawal Aktifis PMII


Pamekasan,5/12 (media sahabat) - Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, beserta Wakapolres Kompol Ikhwanuddin, berjalan kaki sekitar 4 KM, mengawal aktifis PMII yang hendak pulang ke sekretariatnya usai demo penolakan kedatangan Presiden SBY di Kabupaten Pamekasan. Kamis (05/12/13) pagi.
Keduanya berjalan kaki bersama aktifis PMII usai demo tersebut dibubarkan oleh petugas kepolsian setelah presiden SBY melintas di Jalan jokotole menuju Pendopo Bupati Pamekasan.
Aktifis PMII dikawal oleh Kapolres, Wakapolres beserta anggota kepolisian dari lokasi demo yakni jalan Jokotole (Asem Manis), hingga sampai kesekretarian PC PMII Pamekasan di jalan Brawijaya.
Meskipun hujan mengguyur, arak-arakan pengawalan aktifis itu tetap dilanjutkan, dan hal itu menjadi pusat perhatian dari warga

sumber : mediamadura.com

Aktifis PMII Ditahan, Kader PMII Pamekasan Ancam Blokir Jalan


Pamekasan,4/12 (media sahabat)- Ditahnnya puluhan aktifis PMII termasuk ketua Cabang PMII Pamekasan, Ketua Cabang PMII Sampang, ketua Cabang PMII Sumenep beserta aktifis lainnya oleh aparat kepolisian Sampang karena menggelar aksi unjuk rasa menyambut kedatangan Presiden SBY, mengundang reaksi dari kader PMII di Kabupaten Pamekasan.
Puluhan kader PMII Pamekasan, mengancam akan memblokir jalan yang akan dilalui oleh Presiden SBY apabila aktif PMII yang ditahan di Mapolres Sampang tidak di bebaskan.
“Jika ketua kami tidak dibebaskan, maka kami akan memblokir jalan,” kata Agus irianto kepada mediamadura.com.
Selain mengancam untuk memblokir jalan, aktifis PMII juga telah memasang poster di tiang yang terletak di depan Kampus Unira Pamekasan, Jalan raya panglegur, yang bertuliskan tuntutan agar aktifis PMII dibebeaskan.
Sampai berita ini diturunkan, nampak petugas kepolisian membentuk pagar betis didepan komisariat PMII Unira mengantisipasi pemblokiran jalan yang akan dilakukan oleh aktifis PMII Pamekasan itu.

sumber : mediamadura.com

Demo Tolak Kedatangan SBY, Inilah Tuntutan Aktifis PMII


Pamekasan, 5/12 (media sahabat)- Sejumlah aktifis yang menggelar aksi gabungan dari berbagai organisasi, penolakan kedatangan Presiden SBY di Pamekasan,merilis sejumlah tuntutan dalam aksi.
Aksi yang digelar di jalan trunojoyo itu, selain berorasi secara bergantian, puluhan mahasiswa itu juga membagi-bagikan selebaran.
Berikut tuntutan dalam aksi itu.
1.Tuntutan kasus syi’ah di Kabupaten Sampang.
2.Bubarkan BPWS
3.Tuntaskan Kasus Century dan Hambalang.
4. Selamatkan aset dan kekayaan Madura.
5.Stop liberalisasi Ekonomi, stop impor garam, stop eksploitasi migas.


sumber : mediamadura.com

Selasa, 03 Desember 2013

Kedatangan SBY ke Madura Akan Disambut Empat Aksi Demonstrasi

PAMEKASAN, (media sahabat) - Empat aksi demonstrasi akan mewarnai kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Madura selama tiga hari, 4-6 Desember 2013. Aksi itu akan digelar di masing-masing kabupaten di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Ahmad Sidik, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan menuturkan, aksi akan dilaksanakan seluruh pengurus cabang PMII di Madura untuk menyambut kedatangan SBY. Masing-masing cabang PMII akan didukung oleh pengurus cabang lainnya di Madura.

"Aksi pertama dimulai di Sumenep kemudian beralih ke Pamekasan. Setelah dari Pamekasan pindah ke Sampang dan Bangkalan. Ini sudah menjadi kesepakatan seluruh pengurus dan kader PMII di Madura," kata Sidik di Pamekasan, Selasa (3/12/2013).

Melalui aksi ini, kata Didik, PMII meminta SBY untuk menuntaskan segala persoalan bangsa yang terjadi saat ini, di antaranya soal korupsi, supremasi hukum, dan kemiskinan yang dinilai masih tinggi di Indonesia.

"Kami belum mendengar secara tegas pernyataan SBY tentang pemberantasan korupsi di negeri ini. Apalagi saat ini Wakil Presiden Budiono disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi Bank Centuty," ujar Sidik.

Sementara itu, Komandan Distrik Militer 0826 Pamekasan, Letnal Kolonel Mawardi, berharap, aksi PMII berlangsung damai tanpa kericuhan.  

sumber: kompas.com

PMII Pamekasan Aksi Solidaritas Untuk PMII Situbondo

Pamekasan,03/12 (media sahabat) - Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pamekasan, menggelar aksi solidaritas terhadap tindakan represif dan penggerebbekan, yang dilakukan oleh kepolisian Situbondo terhadap sekretariat PMII Cabang Situbondo. Rabu (08/09) pagi.

Aksi tersebut dimulai pada kulu 09.00 WIB di kawasan Monumen Arek Lancor, sejumlah massa aksi membentangkan poster serta melakukan orasi secara bergantian, mengecaman tindakan kepolisian Situbondo.

Ketua Umum PMII Cabang Pamekasan,Sidik yang dalam aksi itu sekaligus menjadi korlap mengatakan, dalam Undang-undang sudah diatur tentang tatacara menyampikan aspirasi, termasuk tentang unjuk rasa, dalam undang-undang itu juga diatur, bahwa unjuk rasa itu sifatnya bukan ijin, tetapi pemberitahuan, sehingga menurutnya tindakan represif yang dilakukan oleh Kapolres Situbondo, yang melarang aktivis PMII Zona Tapal Kuda untuk menyambut Presiden dengan cara turun jalan adalah tindakan berlebihan, dan menyalahi aturan.


"Tindakan itu jelas melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku di negara kita ini, saat ini kita dilarang menyampaikan aspirasi dimuka umum," teriak Sidik.

Bahkan didik sapaan akrabnya mengatakan, tindakan yang dilakukan pihak kepolisian Situbondo itu tidak mencerminkan sebagai prilaku penegak hukum, sebab tidak memahami undang-undang, dan melarang mahasiswa untuk turun jalan.

"Kekrasan terhadap aktifis mahasiswa sudah terjadi sejak tahun 98, apakah hal itu akan berlanjut hingga saat ini?,hidup PMII, hidup PMII," teriaknya yang juga disambut terikan oleh peserta aksi lainnya.

sumber : mediamadura.com

Jelang Kunjungan SBY, HMI dan PMII Sampang Demo


Sampang (media sahabat) - Menjelang kedatangan Presiden RI, Susilo bambang yudoyono ke Pulau Madura, membuat dua aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh dua organisasi kemahasiswaan yakni HMI dan PMII.

Dalam aksi unjuk rasa hari ini, HMI mengangkat kasus pesangon anggota DPRD Sampang dan PMII yang menyoroti hilangnya aset daerah di dalam BUMD PT.SMP.

Kapolres Sampang AKBP. Imran Edwin Siregar saat di konfirmasi melalui jaringan telepon mengatakan dari semua aksi unjuk rasa hari ini sama sekali tidak menganggu persiapan kedatangan Presiden.

Ketika di tanya berapa jumlah pasukan yang akan diterjunkan untuk ikut mengamankan kedatanggan SBY, Kapolres Sampang akan mengerahkan pasukanya sebanyak 8 kompi.
"Pasukan kita sebar mas, bahkan mulai kemarin sudah turun ke lokasi-lokasi yang di angap rawan," tegasnya.

Sekedar di ketahui, Presiden RI Susilo bambang yudoyono pada tanggal (4/12/2013) mendatang di agendakan berkunjung ke 4 Kabupaten di Madura yang salah satunya yakni Kabupaten Sampang.[rilis]



sumber : beritajatim.com

Sekda 'Lecehkan' Wartawan, Mahasiswa Demo Sekda Pamekasan

Pamekasan (media sahabat) - Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, menggelar demonstrasi terkait perkataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan, Alwi yang melecehkan profesi wartawan pada forum audensi dokter se-Kabupaten, di ruang rapat Pemkab Pamekasan, Rabu (27/11/2013) kemarin.


Sebelumnya, Alwi pada forum tersebut mengatakan jurnalis seolah-olah sebagai 'tukang peras', sesuai dengan yang diucapkannya, "Jangan sekali-kali hal itu didengar oleh wartawan, sebab bisa dijadikan ATM berjalan," kata Alwi, di hadapan para dokter yang tergabung di IDI.



Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan bentuk solidaritas kepada wartawan itu, meminta penjelasan terkait ucapannya Alwi yang telah melecehkan wartawan. "Wartawan adalah mitra kami sebagai mahasiswa, sehingga kami tidak terima dengan ucapan Alwi yang melecehkan wartawan itu," kata Sidik, ketua Cabang PMII Pamekasan, Kamis (28/11/2013).



Sidik menambahkan, perkataan alwi yang mengatakan 'bisa dijadikan ATM berjalan', dinilai sangat tidak etis. "Kalimat itu tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik, dan Alwi harus meminta maaf secara terbuka," teriak Sidik, yang disambut oleh peserta aksi yang lain.



Hal senada juga diungkapkan orator aksi lainnya, Elman, Sekda sebagai pejabat harus menjaga perkataannya, dan tidak melakukan pelecehan terhadap siapapun, termasuk kepada wartawan. "Jika Sekda tidak mau minta maaf, maka kami meminta kepada Bupati Pamekasan untuk memecat Alwi," ungkapnya.



Massa PMII yang menggelar orasi secara bergantian, meminta Alwi untuk keluar dari kantornya. Tetapi saat mendapatkan informasi bahwa yang dimaksud tidak sedang berada di kantornya, dan sedang mengikuti rapat di Pendopo Bupati Pamekasan, akhirnya massa PMII bergerak ke rumah dinas Bupati, Jl Pamong Praja.



Mengetahui massa mendatangi Pendopo Ronggosukowati, Satpol-PP yang piket menutup pintu masuk. Hal itu menyebabkan terjadi aksi saling dorong antara massa yang hendak masuk dengan petugas pun tidak terelakkan.



Untungnya ketegangan tersebut tidak berlangsung lama, setelah Alwi mendatangi peserta aksi, dan bersedia berdialog langsung dengan mahasiswa yang mau menemuinya untuk meminta penjelasan.



Alwi yang awalnya tidak mengakui telah mengeluarkan kata-kata yang melecehkan wartawan, tetapi ketika salah satu wartawan mengatakan bahwa punya rekaman ucapannya. Akhirnya Alwi menyatakan permintaan maaf, dan menyanggupi untuk mengirim surat ke masing-masing kantor media resmi yang ada di Pamekasan. "Baiklah kalau begitu, saya minta maaf," kata Alwi.



Setelah mendengar penyataan pejabat penting di Pemkab Pamekasan itu, akhirnya massa PMII membubarkan diri dengan tertib menuju basecamp mereka di Jl Brawijaya.



Sumber: beritajatim.com