Rifki, pemilik rumah itu adalah Ketua Pengurus Komisariat PMII Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan. Beberapa hari sebelum kejadian, Rifki pulang kampung, tepatnya di Dusun Topoar, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep itu.
Akibat insiden itu, atap bagian belakang rumah beserta genting, hancur. Hingga saat ini belum diketahui pasti motif pelemparan bondet tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Kendati demikian, hal itu terjadi diduga kuat akibat upaya Rifki untuk mengungkap serta melaporkan indikasi penyelewengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di wilayah tersebut kepada pihak berwajib, tetapi sebelum temuan-temuan tersebut dilaporkan rumah Rifki dilempar bom molotov tersebut.
Dugaan itu disampaikan Ketua Umum PC PMII Pamekasan Didik Ahmad. Menurut Didik, Rifki pulang kampung beberapa hari sebelum kejadian bertujuan untuk mengungkap indikasi penyimpangan tersebut.
Didik mengatakan, pihaknya mendesak pihak kepolisian Sumenep untuk segera mengusut pelaku serta otak di balik kasus itu.
"Saya atas nama PC PMII Pamekasan mengecam dan meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku serta otak di balik pelemparan potasium ke rumah sahabat kami Rifki, ketua PMII Komisariat UIM," kata Didik kepada JaringNews.com, Jumat (15/2) sore.
Kasus itu, lanjut Didik, tidak boleh dibiarkan. Sebab, jika dibiarkan bukan tidak mungkin di lain waktu kekerasan lainnya akan mudah kembali terjadi. Menurut dia, insiden itu adalah bentuk premanisme yang tidak dibenarkan dalam hukum apapun.
"Sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai induk organisasi yang menaungi Komisariat PMII UIM, maka kami akan berkoordinasi dengan ketua umum PC PMII Sumenep untuk terus mengawal peristiwa pelemparan tersebut," tegas pria tampan ini dengan nada lantang.
Bahkan, kata Didik, jika pihak kepolisian tidak segera menangkap pelaku dan otak di balik peristiwa itu, PC PMII Pamekasan juga akan melaporkan kepada Pengurus Kordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur dan Pengurus Besar (PB) PMII.
Selain itu, Didik menegaskan, dalam waktu dekat, pihaknya bersama para aktivis PMII se Madura akan turun jalan, menggelar aksi serta seruan moral.
"Kami juga akan turun jalan mengecam dan mengutuk tindakan premanisme terhadap salah satu kader terbaik kami," pungkasnya.
sumber : Jaringnews.com
0 komentar:
Posting Komentar